Pemerintahaan Presiden Prabowo Subianto sedang menggalakkan program perlindungan anak sebagai bagian dari upaya menuju Generasi Emas 2045. Langkah ini bertujuan untuk menyatukan berbagai kebijakan lintas sektor yang sebelumnya terpisah menjadi satu ekosistem perlindungan yang lebih kuat. Meskipun Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak PBB, namun implementasinya di lapangan masih terhambat oleh minimnya koordinasi dan tantangan digital. Oleh karena itu, pemerintah saat ini menerapkan pendekatan holistik yang mencakup gizi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan digital.
Ada lima program prioritas yang menjadi sorotan dalam upaya perlindungan anak, di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemerataan akses gizi, Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pemeriksaan kesehatan rutin, Revitalisasi Sekolah dan Kesejahteraan Pendidikan untuk peningkatan infrastruktur dan kualitas pembelajaran, Perlindungan Anak di Ranah Digital untuk mencegah eksploitasi online, dan Pencegahan Eksploitasi dan Diskriminasi. Meskipun tantangan masih ada, beberapa daerah sudah melaporkan peningkatan minat belajar, perbaikan gizi, dan pemantauan kesehatan sejak program-program ini diterapkan.
Dalam Hari Anak Nasional 2025, Presiden Prabowo menekankan pentingnya negara hadir dalam perlindungan anak untuk menjamin masa depan bangsa yang sehat, cerdas, dan bahagia. Dengan berbagai program perlindungan anak yang diterapkan, pemerintah berharap ekosistem perlindungan dapat berjalan lebih efektif dan merata. Di tengah upaya menuju Generasi Emas 2045, Indonesia berharap dapat mempersiapkan generasi yang siap bersaing global jika program-program ini konsisten dijalankan.
