Lebih dari 130 juta keping puing berbagai ukuran saat ini mengorbit di atas Bumi, menjadi ancaman langsung bagi operasional satelit. Tabrakan atau hantaman puing di luar angkasa telah lama menjadi masalah serius. Puing yang menabrak satelit sering berakibat pada kehancuran satelit tersebut. Meskipun kebanyakan puing di luar angkasa lebih kecil dari serpihan cat, namun jika bertabrakan dengan satelit dengan kecepatan hipersonik, dampaknya dapat sangat fatal.
Seiring dorongan untuk mengurangi puing luar angkasa, berbagai upaya telah dilakukan seperti membangun sistem pelacakan, meningkatkan desain pesawat ruang angkasa, dan menetapkan protokol agar satelit tak aktif dinonaktifkan sebelum diorbitkan atau dikirim ke orbit kuburan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memasang perlindungan pada pesawat ruang angkasa.
Whipple Shield, yang dikembangkan oleh astronom Fred Whipple tahun 1940-an, adalah perisai yang umum digunakan saat ini. Namun, Whipple Shield memiliki kelemahan, seperti pembuatan yang rumit, berat, dan mahal. Untuk mengatasi masalah ini, Atomic-6, startup teknologi tinggi berbasis di Georgia, AS, mengembangkan ubin pelindung luar angkasa baru yang lebih ringan dan efektif.
Produk baru bernama Space Armor Tiles, diklaim dapat menahan benturan dengan kecepatan lebih dari 7 km per detik dan menghasilkan sedikit puing. Space Armor memiliki keunggulan lain seperti transparan radio dan kemampuan untuk melindungi radar dan antena komunikasi. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran atas serangan berbasis ruang angkasa, melindungi satelit dan astronot dari tabrakan puing luar angkasa menjadi suatu keharusan.
