Angkatan Udara Australia baru-baru ini menerima pesawat intai maritim P-8A Poseidon yang ke-13, yang menyebabkan pembentukan skuadron operasional kedua P-8A dengan nama Skuadron 12. RAAF saat ini mengoperasikan total 13 unit P-8A Poseidon setelah pesanan tambahan 2 unit diumumkan pada Desember 2020. Pesawat terakhir dari total pesanan 14 unit diharapkan tiba pada tahun 2026. Skuadron 12 ini akan menjadi skuadron operasional kedua untuk armada P-8A Poseidon, yang sebelumnya dioperasikan oleh Skuadron 11 dan Skuadron 292. Pembentukan skuadron baru menunjukkan pertumbuhan armada P-8A RAAF yang matang secara operasional, memerlukan unit kedua untuk memaksimalkan kemampuan intelijen, pengawasan, pengintaian, dan peperangan anti-kapal selam di kawasan Indo-Pasifik.
Dengan pembentukan Skuadron 12, RAAF akan membagi armada pesawat P-8A secara merata antara Skuadron 11 dan Skuadron 12. Semua pesawat P-8A Poseidon RAAF berbasis di RAAF Base Edinburgh di Australia Selatan. Dengan kedatangan unit ke-13, Skuadron 11 dan Skuadron 12 akan berbagi misi operasional sementara Skuadron 292 tetap bertanggung jawab atas pelatihan awak dan dukungan simulasi. Penempatan seluruh armada pesawat P-8A Poseidon dalam satu pangkalan tunggal, RAAF Base Edinburgh, memungkinkan efisiensi logistik dan konsolidasi pangkalan yang berdampak positif pada pengelolaan fasilitas pemeliharaan dan dukungan teknis. Rantai komando dan kontrol yang tertata dengan baik di No. 92 Wing di RAAF Base Edinburgh memastikan respons cepat terhadap kebutuhan operasional dan krisis. Investasi besar-besaran dilakukan pada Pangkalan Edinburgh untuk menampung armada P-8A serta drone intai MQ-4C Triton di masa depan, dengan fasilitas modern untuk menjaga keamanan pesawat dan data sensitif yang dikumpulkan.
