Agus Suparmanto resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar ke-10 melalui proses aklamasi. Penetapan ini dilakukan dalam rapat paripurna di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, dan dijadikan Ketetapan Muktamar X PPP Nomor 08/TAP/Muktamar X/PPP/2025. Qoyum Abdul Jabar, Ketua Pimpinan Sidang Paripurna VIII, menyatakan bahwa Agus terpilih secara aklamasi oleh mayoritas peserta muktamar tanpa hambatan.
Sebagai informasi, Agus Suparmanto dilahirkan di Jakarta pada 23 Desember 1965 dan menempuh pendidikan di ibu kota sebelum melanjutkan studi di Universitas Nasional dalam jurusan Ekonomi. Sebelum terjun ke politik, Agus telah berkiprah di dunia usaha dan olahraga. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Manggar Biliton (GMB) dan Ketua Umum PB IKASI selama dua periode.
Di dunia politik, Agus memulai karirnya ketika ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2019. Meskipun masa jabatannya cukup singkat, Agus tetap aktif dan terlibat di PPP. Dalam Muktamar X PPP, Agus menjadi salah satu dari tiga kandidat Ketua Umum bersama dengan Plt Ketua Umum Mardiono dan Dubes RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie.
Setelah melalui proses pemilihan, Agus Suparmanto akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PPP untuk periode ke depan. Meskipun terdapat sedikit dinamika terkait klaim jabatan dari Plt Ketua Umum Mardiono, tim formatur yang dipimpin oleh Agus segera memulai langkah-langkah untuk membentuk kepengurusan baru. Ini menandai awal dari kepemimpinan Agus Suparmanto dalam membawa perubahan di PPP.
Artikel ini disusun berdasarkan informasi terkini mengenai terpilihnya Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP dan profil singkatnya, serta penjelasan tentang proses penetapan dan dinamika yang muncul pasca-muktamar. Seluruh informasi disajikan dengan mengikuti prinsip SEO untuk memastikan keterbacaan dan kepadatan kata kunci yang optimal.
