Pesawat mata-mata US ARTEMIS Spy Jet yang digunakan oleh Angkatan Darat AS, dioperasikan dalam wilayah rawan konflik di Laut Hitam. Platform pesawat yang dikembangkan dari Bombardier Challenger 650 ini secara khusus dikerahkan untuk memantau dan memetakan electronic order of battle (E-O/B) Rusia. Pesawat ini terbang hingga ketinggian 12.000 meter dengan kecepatan tinggi, memberikan data intelijen real-time yang vital kepada komandan AS dan NATO mengenai aktivitas militer di kawasan tersebut.
Pesawat mata-mata ini, yang memiliki kode panggilan BRIO66, dipenuhi dengan peralatan Signals Intelligence (SIGINT) canggih untuk intersepsi komunikasi, pemetaan darat, pengawasan visual jarak jauh, dan pemrosesan data real-time. Program ARTEMIS dioperasikan oleh kontraktor pertahanan Leidos dan diawaki oleh personel teknis Angkatan Darat AS atau kontraktor, bukan skadron penerbangan militer tradisional. Dikelola oleh Angkatan Darat, ARTEMIS merupakan demonstrator teknologi ISR untuk pengembangan sistem intelijen udara masa depan. Saat ini, Angkatan Darat AS mengoperasikan dua unit pesawat ARTEMIS sebagai bagian dari program HADES (High-Accuracy Detection and Exploitation System) untuk menguji kemampuan sensor sistem intelijen udara yang lebih besar.
