Monday, November 17, 2025
HomeMiliterBintang Indonesia Bersinar di Pameran Pertahanan ADEX 2025

Bintang Indonesia Bersinar di Pameran Pertahanan ADEX 2025

Kehadiran pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada ajang Seoul International Aerospace and Defense Exhibition (ADEX) 2025 kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci di pasar kedirgantaraan global. Di tengah persaingan ketat pesawat tempur dan drone canggih, pesawat angkut turboprop ini tetap menarik perhatian delegasi militer dan pertahanan dari berbagai negara.

CN-235 tidak hanya menampilkan kemampuan teknologinya, tetapi juga membuktikan rekam jejaknya sebagai solusi pertahanan dan keamanan maritim yang andal dan ekonomis. Daya tarik utama CN-235 di ADEX adalah sifatnya yang multi-mission dan biaya operasionalnya yang kompetitif. Bagi banyak negara yang membutuhkan platform serbaguna untuk tugas transportasi, evakuasi medis, hingga patroli batas negara, CN-235 menawarkan keseimbangan yang sempurna antara kapabilitas, keandalan, dan efisiensi anggaran. Kemampuannya untuk lepas landas dan mendarat di landasan pendek (Short Take-off and Landing / STOL) menjadi nilai jual yang tak tertandingi di daerah-daerah dengan infrastruktur terbatas.

Korea Selatan sendiri adalah salah satu pelanggan terbesar dan paling awal dari CN-235, memberikan validasi penting bagi produk PTDI. Total, Korea Selatan telah membeli 12 unit pesawat CN-235 dari Indonesia, dengan pengiriman yang dilakukan secara bertahap sejak tahun 1990-an dan berlanjut hingga dekade berikutnya. Pembelian ini menegaskan kepercayaan Seoul terhadap kualitas dan desain pesawat buatan Bandung ini.

Dua institusi utama di Korea Selatan yang mengoperasikan CN-235 adalah Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) dan Penjaga Pantai Korea (Korea Coast Guard / KCG). Pembelian ini terbagi dalam dua kategori misi utama: pesawat angkut militer dan pesawat patroli maritim khusus. Keandalan CN-235 dalam menjalankan tugas logistik dan pengawasan menjadi alasan utama Korea Selatan terus menggunakannya hingga kini.

Varian Angkut Militer dan VVIP (ROKAF): Angkatan Udara Korea mengoperasikan total 8 unit CN-235, yang sebagian besar digunakan untuk transportasi pasukan dan logistik militer, serta satu unit dikonfigurasi khusus sebagai pesawat VVIP untuk pejabat tinggi. Pesawat ini memiliki kemampuan mengangkut hingga 49 personel atau muatan maksimal sekitar 5.200 kg.

Spesifikasi CN-235 Angkut Militer: Ditenagai oleh sepasang mesin turboprop General Electric CT7-9C, pesawat ini memiliki karakteristik umum panjang 21,40 meter dan rentang sayap 25,81 meter. Keunggulan utamanya terletak pada pintu ramp belakang yang memudahkan bongkar muat kargo berat, kendaraan kecil, atau penerjunan pasukan, serta kokpit full glass modern.

Varian Patroli Maritim (KCG): Korea Coast Guard mengakuisisi 4 unit CN-235 Maritime Patrol Aircraft (MPA). Kontrak pembelian empat unit versi MPA ini, yang bernilai sekitar $94 juta, ditandatangani pada Desember 2008, dengan penyerahan bertahap hingga awal tahun 2012. Versi MPA ini sangat dicari karena dilengkapi sistem misi khusus.

Spesifikasi CN-235 MPA (KCG), pesawat patroli ini dilengkapi dengan sistem sensor dan avionik yang canggih untuk pengawasan perairan yang ketat. Fitur utamanya mencakup Search Radar untuk mendeteksi kapal di permukaan, FLIR (Forward-Looking Infrared) untuk pengamatan malam, ESM (Electronic Support Measures), dan sistem navigasi taktis terintegrasi. Peralatan ini membuat CN-235 MPA menjadi aset penting dalam menjaga Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Korea Selatan.

Kehadiran CN-235 di ADEX 2025, khususnya di Korea Selatan sebagai salah satu operator terbesarnya, menjadi sarana efektif bagi PTDI untuk membuka pintu pasar baru, terutama di kawasan Asia dan Timur Tengah. Dengan terus berinvestasi pada peningkatan teknologi, seperti yang dilakukan PTDI melalui pengembangan berkelanjutan, CN-235 diprediksi akan terus menjadi pilihan utama bagi negara-negara yang mencari pesawat workhorse yang serbaguna, andal, dan memiliki biaya operasional yang efisien. ADEX 2025, dengan demikian, bukan sekadar pameran, melainkan platform yang menegaskan posisi CN-235 sebagai ikon diplomasi teknologi Indonesia.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER