Angkatan Laut Filipina kini telah menyertakan teknologi Towed Array Sonar System (TASS) dalam sistem peperangan anti kapal selam (anti submarine warfare) pada kapal perang terbarunya. Sistem TASS yang dipilih adalah GeoSpectrum Technologies Towed Array Sonar System, yang akan dipasang pada tiga dari enam Offshore Patrol Vessel (OPV) generasi terbaru. Ini adalah langkah besar dalam meningkatkan kemampuan deteksi bawah air jarak jauh Angkatan Laut Filipina.
Kapal perang pertama yang dilengkapi dengan TASS adalah OPV Rajah Sulayman class, seperti BRP Rajah Sulayman (PS-20) yang baru-baru ini diluncurkan dari galangan HD Hyundai Heavy Industries (HHI) di Korea Selatan. GeoSpectrum Technologies Inc., perusahaan asal Kanada yang saat ini merupakan anak perusahaan dari Elbit Systems Ltd. dari Israel, dipilih sebagai pemasok sistem sonar ini. TRAPS (Towed Reelable Active Passive Sonar) adalah varian sistem sonar yang akan disuplai untuk menambah kemampuan deteksi bawah air jarak jauh.
TRAPS adalah sistem sonar canggih yang dapat beroperasi dalam mode aktif dan pasif untuk Perang Anti-Kapal Selam (ASW). Dengan jangkauan deteksi hingga 150 km dan kedalaman operasi maksimum hingga 300 meter, TRAPS dapat menyediakan informasi akustik yang akurat untuk pelacakan dan lokalisasi target. Keunggulan tambahan dari TASS adalah kemampuannya mendengar sinyal yang sangat lemah tanpa terganggu oleh kebisingan kapal sendiri, sehingga meningkatkan efektivitas dalam mendeteksi kapal selam.
Pemasangan TASS pada OPV Rajah Sulayman class merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Filipina dalam deteksi dan penanggulangan ancaman kapal selam. Dengan teknologi sonar yang canggih ini, diharapkan kapal perang Filipina dapat melindungi perairan negara dengan lebih efektif dan efisien. Peluncuran kapal generasi terbaru seperti BRP Rajah Sulayman (PS-20) adalah langkah awal dalam memperkuat posisi maritim Filipina dalam kancah regional.


