Ukraina telah dinobatkan sebagai pengguna terbesar kedua Self Propelled Howitzer (SPH) CAESAR (Camion Équipé d’un Système d’Artillerie), sistem senjata artileri medan yang juga digunakan oleh satuan artileri medan TNI AD. KNDS (KMW+Nexter Defense Systems), produsen CAESAR, baru-baru ini mengumumkan bahwa telah ada 120 unit CAESAR yang digunakan oleh pasukan Ukraina di medan tempur. Peningkatan ini menunjukkan komitmen Ukraina dalam menghadapi konflik yang berlangsung sejak Februari 2022. Lebih dari itu, CAESAR telah terbukti efektif melawan ancaman drone dan serangan counter-battery Rusia.
CAESAR memiliki kemampuan Shoot-and-Scoot yang cepat dan akurat, menjadikannya sistem artileri barat yang sangat dikerahkan di Ukraina. Selain itu, CAESAR telah menjadi studi kasus operasional nyata dalam perang artileri modern, dengan berbagai model CAESAR yang disumbangkan dan dibeli oleh Ukraina. Perancis sebagai negara asal CAESAR kini mengoperasikan 77 unit, sementara Indonesia saat ini mengoperasikan sekitar 55 unit CAESAR 6×6.
KNDS berambisi untuk menjual CAESAR kepada Angkatan Darat AS, dengan baru-baru ini menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan pertahanan AS, Leonardo DRS, untuk menawarkan CAESAR dalam kompetisi artileri US Army. CAESAR diharapkan dapat memenuhi persyaratan US Army sebagai pengganti howitzer tarik M777 dengan sistem self-propelled yang lebih mobile dan cepat. Meskipun CAESAR akan menghadapi persaingan ketat dari pesaing lain seperti Atmos dari Elbit Systems, Archer dari BAE Systems, dan K9 Thunder dari Hanwha, KNDS percaya bahwa pengalaman tempur CAESAR yang terbukti akan menjadi nilai tambah dalam upaya mereka untuk mendapatkan kontrak US Army.


