Ditutupnya penarikan armada F-15C Eagle dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa menandai akhir dari debutnya di Pasifik. Namun, jet tempur yang terbang perdana pada 26 Februari 1979 ini masih memiliki peran yang signifikan di ‘Tanah Kelahirannya’. F-15C masih tetap beroperasi dan dipersiapkan untuk tugas-tugas yang besar hingga tahun 2030-an.
Boeing’s Government Services team di New Orleans telah menyelesaikan modernisasi atas 37 unit pesawat F-15C Eagle yang dioperasikan oleh Angkatan Udara AS (USAF), khususnya oleh Air National Guard (ANG). Peningkatan kunci termasuk instalasi Advanced Display Core Processor II (ADCP-II) dan Multi-Function Information Distribution System – Joint Tactical Radio System (MIDS-JTRS), serta Structural Life Extension Program (SLEP) yang memperpanjang usia pesawat.
Proses modernisasi ini memakan waktu sekitar empat tahun, dengan setiap pesawat ditingkatkan oleh sekitar 30 spesialis veteran dalam waktu sekitar 62 hari per unit. Hal ini penting karena F-15C masih menjadi tulang punggung pertahanan udara di beberapa wilayah AS dan harus dipertahankan hingga jet tempur baru sepenuhnya tersedia.
Dengan peningkatan ini, F-15C diharapkan dapat melanjutkan kemampuannya hingga tahun 2030-an sebelum pensiun resmi dari Angkatan Udara AS. Peningkatan ini memastikan bahwa F-15C tetap layak tempur dan memiliki peran yang vital dalam pertahanan udara hingga saat itu.
