Thursday, November 13, 2025
HomeGaya HidupMenjelaskan Galgah, Lawan Kata Haus | Blog SEO Terbaik

Menjelaskan Galgah, Lawan Kata Haus | Blog SEO Terbaik

Beberapa waktu belakangan ini, perbincangan di media sosial ramai dengan kehadiran kata “galgah” yang baru saja dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini menjadi viral setelah diunggah oleh penyanyi dan influencer Bunga Reyza di platform TikTok. Menurut situs resmi KBBI edisi VI, “galgah” dijelaskan sebagai lawan kata dari “haus” yang artinya “lega atau segar kerongkongan karena minum atau tidak dahaga”. Meskipun sudah resmi terdaftar dalam KBBI sejak Oktober 2025, kata “galgah” dikelompokkan sebagai onomatope atau tiruan bunyi, yang berarti kata ini tidak memiliki akar etimologis dan merupakan hasil kreativitas penciptanya sendiri.

Secara formal, lawan kata “haus” sebenarnya sudah ada dengan kata “palum”. Dalam KBBI, “palum” memiliki arti “sudah puas minum” atau “hilang rasa haus” yang berasal dari bahasa Batak dan diakui secara resmi sejak tahun 2024. Ini merupakan bagian dari upaya Badan Bahasa untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia dengan mengambil inspirasi dari berbagai bahasa daerah di Indonesia. Oleh karena itu, “palum” tetap menjadi bentuk baku yang diakui dalam KBBI, sementara “galgah” digunakan secara populer atau informal.

Awal mula kemunculan kata “galgah” bermula dari video unggahan Bunga Reyza di TikTok pada 11 Mei 2025. Dalam video tersebut, ia menjelaskan makna kata tersebut yang merupakan bentuk yang baru dan belum ada sebelumnya. Tidak disangka, kata yang lahir dari spontanitas ini akhirnya diakui dan dimasukkan ke dalam KBBI oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menunjukkan kontribusi generasi muda dalam memperkaya bahasa Indonesia.

Bagi masyarakat yang ingin mengajukan kata baru untuk dimasukkan ke KBBI, Badan Bahasa menyediakan cara resmi melalui situs resmi KBBI daring. Langkah-langkahnya termasuk membuat akun, mengisi formulir usulan kosakata baru, dan menunggu proses penyuntingan serta persetujuan. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasa terus berjalan seiring dengan dinamika sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER