Monday, November 17, 2025
HomeMiliterAncaman Radar AS di Pasifik Barat: Analisis Terbaru

Ancaman Radar AS di Pasifik Barat: Analisis Terbaru

Drone kamikaze anti radar ASN-301 menghadirkan ancaman baru bagi sistem radar di permukaan, selain rudal udara ke permukaan anti radiasi. Sistem ini baru saja diuji oleh Angkatan Darat Cina, menunjukkan kemampuan untuk melawan jaringan radar AS dan sekutu di wilayah Pasifik Barat. Drone ASN-301 dirancang untuk menghancurkan pemancar radar musuh yang mendukung pertahanan udara, dengan kemampuan meluncurkan hingga enam drone sekali waktu, menciptakan serangan terkoordinasi dengan peringatan minimum dan fleksibilitas taktis yang tinggi.

Drone ini dapat tetap berada di udara untuk waktu lama, memaksa operator radar untuk mematikan sistem agar tidak terdeteksi. Dengan kemampuan untuk melemahkan sistem pertahanan udara terpadu, seperti radar peringatan dini dan pengendali tembakan, drone ASN-301 menghadirkan dilema taktis yang membuat target bernilai tinggi rentan terhadap serangan drone dan rudal susulan. Dengan spesifikasi berat sekitar 135 kilogram dan kecepatan maksimum 220 kilometer per jam, ASN-301 membawa hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi berupa fragmen yang ditujukan untuk menonaktifkan antena radar musuh.

Dikembangkan oleh China National Aero-Technology Import & Export Corporation (CATIC), drone ASN-301 memberikan ancaman baru bagi sekutu AS di Indo-Pasifik, seperti Taiwan, Jepang, dan pasukan AS yang beroperasi di kawasan tersebut. Operasionalisasi drone ini memperkuat kapasitas Beijing dalam mengancam sistem radar musuh di wilayah yang diperebutkan, sehingga menghadirkan tantangan baru bagi pertahanan udara yang bergantung pada radar. Dengan kemampuan untuk diluncurkan dari jarak jauh, drone kamikaze ASN-301 mampu memburu aset radar utama dengan efektif, menambah kompleksitas situasi pertahanan udara yang harus dihadapi oleh AS dan sekutunya di kawasan Pasifik Barat.

Source link

BERITA TERKAIT

BERITA POPULER